Selasa, 27 Juli 2010

Konfigurasi DHCP Server

Capek mengeset satu-satu alamat IP komputer klien anda. Saatnya mengganti dengan DHCP Server untuk memudahkan administrasi bagi anda dikemudian hari. DHCP = Dynamic Host Configuration Protocol berguna jika ingin memberikan alamat IP ke mesin klien secara mudah, yang dimaksud mudah disini oleh penulis adalah kita tidak perlu melakukan konfigurasi pemberian alamat IP secara statis satu persatu pada tiap mesin klien tersebut.
Lalu darimana konfigurasi dilakukan? semua diatur oleh server dimana DHCP tersebut diinstalasi.


Dengan mengimplementasikan DHCP server, komputer tersebut akan mendapatkan data-data berikut secara otomatis :
1. IP Address yang unik dan Netmask yang sesuai
2. Default Gateway
3. DNS server
4. WINS Server (jika anda membutuhkannya)

Persiapan
Disini penulis menggunakan distro SuSE dan menggunakan paket bawaan dari SuSE, jadi anda harus menyediakan paket-paket berikut (sesuaikan untuk distro anda)
- dhcp-base
- dhcp-server

Konfigurasi
Setelah semua paket terinstall maka yang diperlukan adalah melakukan konfigurasi dhcp server kita (di /etc/dhcpd.conf ) dimana skenario yang terjadi adalah:
- Sebuah jaringan class C - 192.168.0.0 255.255.255.0
- Domain name nya mitra.com
- Gateway, DHCP dan DNS server memiliki alamat 192.168.0.1

Berikut isi dari file /etc/dhcpd.conf penulis berdasar skenario diatas

# opsi domain-name dapat anda isi dengan nama domain yang anda inginkan
# opsi domain-name-servers merupakan alamat IP dari DNS anda
option domain-name "mitra.com";
option domain-name-servers 192.168.0.1;

# angka 86400 merupakan 86400 detik / 24jam. Beberapa aplikasi DHCP client menanyakan berapa lama alamat IP nya dapat ditahan sebelum harus
# memperbaharuinya. Jika klien tidak menanyakan hal tersebut, maka server akan didasarkan pada nilai dari default-lease-time untuk melakukan proses pembaharuan
# alamat IP dari klien itu. Namun jika klien membutuhkan hal tersebut, maka dipergunakan periode maksimum (max-lease-time) bagi sebuah klien untuk menahan
# alamat IP yang dia diterima dari server DHCP sebelum ia harus memperbaharuinya lagi.
default-lease-time 86400;
max-lease-time 86400;

# opsi authoritative membantu bagi server DHCP untuk memberikan DHCPNACK ke klien yang tidak terkonfigurasi dengan baik. Sebagai contoh dari klien yang
# tidak terkonfigurasi dengan baik adalah komputer yang dipindahkan secara fisik ke subnet lain tanpa dilepaskan terlebih dahulu data lamanya.
authoritative;

# Parameter ddns-update-style memiliki 3 nilai. ad hoc sebaiknya tidak dipakai interim memungkinan server DHCP untuk melakukan update server DNS anda.
# Jadi server DNS akan mengetahui alamat IP mana yang terhubung dengan komputer tertentu dalam jaringan anda. Agar bisa berjalan, anda memerlukan server
# DNS yang mendukung Dynamic DNS(DDNS).Jika server DNS anda tidak mendukung DDNS, atau tidak menginginkan menggunakan DDNS, gunakan none.
ddns-update-style none;

# di parameter berikut kita mendefinisikan jaringan dan netmask yang dipakai. Pada bagian ini ditentukan range alamat IP yang akan diterima
# klien yang meminta alamat ke server DHCP. Pada contoh ini IP yang disiapkan adalah range 192.168.0.10 รข€“ 192.168.0.20.
# dengan gateway 192.168.0.1
subnet 192.168.0.0 netmask 255.255.255.0 {
range 192.168.0.10 192.168.0.20;
option routers 192.168.0.1;
}

Menjalankan Server DHCP
Pastikan opsi DHCPD_INTERFACE pada file /etc/sysconfig/dhcpd sesuai dengan system anda (pada komputer penulis adalah eth1)
Jalankan server (distro penulis SuSE sesuaikan untuk distro dan metode instalasi yang Anda pakai) :
# /etc/init.d/dhcpd start
Starting DHCP server [chroot] done

Nyalakan komputer klien anda dan perhatikan hal-hal berikut (jika berhasil maka kurang lebih tampilannya akan seperti berikut):
# tail /var/log/messages
Dec 31 09:49:13 samba-mitra dhcpd: DHCPREQUEST for 192.127.0.20 from 00:50:22:00:13:0b (rudy-laptop) via eth1
Dec 31 09:49:13 samba-mitra dhcpd: DHCPACK on 192.127.0.20 to 00:50:22:00:13:0b (rudy-laptop) via eth1

# more /var/lib/dhcp/dhcpd.leases

# All times in this file are in UTC (GMT), not your local timezone. This is
# not a bug, so please don't ask about it. There is no portable way to
# store leases in the local timezone, so please don't request this as a
# feature. If this is inconvenient or confusing to you, we sincerely
# apologize. Seriously, though - don't ask.
# The format of this file is documented in the dhcpd.leases(5) manual page.
# This lease file was written by isc-dhcp-V3.0.1rc10

lease 192.168.0.20 {
starts 4 2004/12/30 03:41:09;
ends 5 2004/12/31 03:41:09;
binding state active;
next binding state free;
hardware ethernet 00:50:22:00:13:0b;
uid "\001\000P\"\000\023\013";
client-hostname "rudy-laptop";
}

Demikian tulisan soal DHCP server kali ini semoga bermanfaat.

Credit:
1. http://nic.itb.ac.id/ipaddr-migration/dhcp.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar